Loader

Webinar Nasional "Peran Dan Partisipasi Aktif Pemuda Dalam Pembangunan Berbasis Masjid"

Diinput pada 19 Apr 2021  |  Oleh Super Admin

Jakarta – Istiqlal Rabu, (4/11) Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat sukses melaksanakan Webinar Nasional dalam kemasan Millennial Talk bertajuk “Peran dan Partisipasi Aktif Pemuda dalam Pembangunan Berbasis Masjid”. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA yang hadir di ruang VIP Masjid Istiqlal sebagai pengantar. Keynote Speaker adalah  Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju,  live secara virtual. Acara yang dimoderatori oleh Rosita Tandos, M.Ag., MA., M.ComDev., Ph.D. ini dihadiri Kepala Bidang Sosial dan Pemberdayaan Umat Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Laksmana Pratam TNI (Purn) KH Asep Saepudin juga perwakilan millennial sekaligus artis ibu kota,  Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd yang di kenal dengan Mbak Oki dan juga Baim Wong. Dr. H. Zaenudin Amali, SE, M.Si, Menteri Pemuda dan Olahraga dan Ahmad Aziz dari Young Change Makers ikut menjadi pembicara secara virtual di tengah kesibukan masing-masing.

Dalam paparannya Muhajir Effendy menyitir sebuah pribahasa Arab yang menyebutkan bahwa masa depan dan kehidupan sebuah bangsa ada di tangan pemuda. Para pemuda diharapkan ada di masjid yang merupakan episentrum gerakan keagamaan dan kebangsaan. Mereka harus bisa menjawab pertanyaan ,”Millennial bisa apa?” Apapun pemahaman dan pakaiannya anak muda yang memakmurkan masjid pasti Pancasilais. Karenanya mereka harus paham denagn aspek sosiologis dan anthropologis Islam di Indonesia.

Imam Besar Masjid Istiqlal mengharapkan agar masjid bukan hanya didatangi oleh orang-orang tua, tetapi juga menjadi tempat berkumpul yang nyaman bagi kaum muda. Asep Saepudin menyebut bahwa tujuan acara ini adalah untuk mengajak pemuda-pemudi Indonesia bersama-sama mengadakan kegiatan di masjid. Ka Oki memberikan banyak masukan  terkait kebutuhan millennial di Masjid, baginya anak muda yang penuh inovasi dan orang tua yang bijaksana merupakan kolaborasi ideal yang harus ada untuk mengundang generasi muda ke masjid. Baim Wong banyak melakukan self intropection dan refleksi diri saat berbicara, dengan pesan: di era yang penuh dengan analisa, berdakwah kepada generasi muda harus dengan cara-cara millennial dan harus dengan cara pendekatan yang out of the box. Di hadapan Ka  Oki dan Baim Wong Nasaruddin dalam diskusi itu menjanjikan akan memfasilitasi segala kegiatan untuk mendorong kalangan millennial agar mau datang berbondong-bondong meramaikan masjid Istiqlal, termasuk juga kalangan artis dan selebritis.

Menteri Pemuda dan olahraga dalam penyampaiannnya menyatakan sangat mengapresiasi acara ini dan siap berkolaborasi  dengan Masjid Istiqlal dalam rangka pembangunan manusia yang berakhlaqulkarimah. Menurutnya, membangun kebudayaan masjid menjadi tepat dan penting, karena umat Islam dan Masjid adalah bagian tak terpisahkan. Abdul Aziz menyampaikan pentingnya “melek digital” dan kampanye secara efektif melalui media elektronik untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan di masjid. Sebagai penanya Koh Eka dari Big Indonesia mengusulkan agar Masjid Istiqlal juga memberikan fasilitas berbagai komunitas untuk berkegiatan di Masjid Istiqlal dan diadakankanya Duta Masjid Millennial.

 

Nasaruddin Umar menjelaskan, nantinya mereka diberikan ruangan khusus untuk bisa lebih intens melaksanakan segala kegiatan yang bermanfaat bagi umat Islam dan persatuan Indonesia. Pada masanya bahkan  Masjid Nabi mengundang para para seniman ke masjid. Maka bukan hanya mempersiapkan sarana dan prasaranaya tetapi juga kegiatan-kegiatan yang menarik  agar anak muda bisa mensyiarkan Istiqlal sebagai simbol toleransi dan moderasi umat.